Laman

Senin, 06 Agustus 2012

Ketika Kamu Jatuh Cinta Nanti


















Nak…..ketika kamu jatuh cinta nanti
kamu harus datang lalu berdiri di depannya
lihatlah cara dia berjalan, cara dia menatapmu...
cara dia memberikan senyuman..
bahkan cara dia memberikan muka masamnya kepadamu…

yakinlah bahwa cinta itu sangat indah..
kamu bahkan tidak akan pernah meminta urat imajinasimu
untuk mengatakan dirinya buruk ke dalam otakmu
karna dari ujung rambut sampai mata kakinya sangat merindu dalam benakmu

perutnya yang besar membuatmu mengejeknya seperti badut yang di sukai anak-anak..
pipinya yang cuby membuatmu luluh membayangkan bakpao kesukaanmu..

tangannya yang besar membuatmu yakin akan ada orang yang selalu membantu mengangkat dirimu ketika terjatuh..
ataupun jika jarinya melebar kamu tidak akan kesulitan untuk membuka teh botol yang selalu kamu sandingkan dengan bakpao isi ayammu..

kalaupun nanti cintamu bertepuk sebelah tangan
datanglah kepadanya dengan baik penuh keramahan
tenangkan hatimu bila dirimu lemah atas alasannya
lalu ulurkan tanganmu sambil tersenyum mengucapkan selamat atas bahagianya..

"sayangi seseorang seadanya,kelak kamu pasti akan membencinya, dan jika kamu membenci seseorang,bencilah ia seadanya,karna kelak kamu akan mencintainya " (al-hadist)

kamu butuh waktu yang pasti jika menyayangi seseorang dalam hidupmu,dan kamu harus siap menerima segalanya jika dia pergi dalam hidupmu..

walaupun sangat berat,kamu harus kuat untuk mengangkat kepalamu ke depan..
perih itu pasti datang,karna itu Yakinlah Tuhan sedang "bermain" denganmu ketika itu..

" lakukanlah sesuatu yang baik seolah-olah kamu melihat Tuhan,jika kamu tidak melihat-Nya,maka yakinlah dia pasti Melihatmu nak..." (al-hadist)

ingat lah Ayahmu tak kan pernah memintamu untuk memaksakan kehendaknya

ingat juga bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang ingin mengajarimu tentang cinta yang sederhana

jadilah seorang laki-laki  yang kuat ketika kamu tlah menjadi imam atas keluarga kecilmu nanti

sisihkan jajan senyuman untuk anakmu bila kamu mendapatkan rezeki atas pekerjaanmu

buatlah mereka tersenyum selalu hingga sampai mereka tidak dapat lagi menikmati indahnya senyuman

Nak…Ayahmu ingin dalam setiap doa sholehmu nanti kamu akan mengirimkan Ayah dan Ibumu  hasil dari buaiannya selama ini..

Nak…Ayahmu ingin kamu memanjangkan silaturahmi dengan orang-orang terbaik dan tersayang dalam hidupnya..

Nak..jika Allah memerintahkan Izrail datang dan berdiri di depan kakiku ketika terbaring

Ayah ingin kamu tegar dan membantu mengantarkan Ayahmu untuk di jemput oleh-nya....

Karna laki-laki seperti dirimu kuyakin akan jadi kebanggaan atas diri dan seluruh keturunan moyangmu disana…

Laki-laki yang selalu ada bagi keluarganya……kita,mereka dan segalanya….





Ketika Hujan Gerimis 
Bandar Sri Damansara 06/08/2012



Noah - Separuh Aku













Dan terjadi lagi kisah lama yang terulang kembali
Kau terluka lagi dari cinta rumit yang kau jalani
Aku ingin kau merasa kamu mengerti aku mengerti kamu
Aku ingin kau sadari cintamu bukanlah dia
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu

Ku ada di sini, pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena aku selalu di dekatmu saat engkau terjatuh


Aku ingin kau merasa kamu mengerti aku mengerti kamu
Aku ingin kau pahami cintamu bukanlah dia

Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu



Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku, menyentuh laramu
Semua lukamu telah menjadi milikku
Karena separuh aku dirimu




Sabtu, 04 Agustus 2012

Cobalah Mengerti Peterpan feat Momo Geisha

Artis : Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (Peterpan) feat. Momo Geisha

Album : Suara Lainnya (2012)



Aku takkan pernah berhenti
Akan terus memahami, masih terus berfikir
Bila harus memaksa atau berdarah untukmu
Apapun itu asal kau mencoba menerimaku

Dan kamu hanya perlu terima
Dan tak harus memahami, dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini dan mulai menerimaku

Cobalah mengerti semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan

Dan kamu hanya perlu terima
Dan tak harus memahami, dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini dan mulai menerimaku

Cobalah mengerti semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan

Cobalah mengerti semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan

Cobalah mengerti semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti, selamanya takkan berhenti


























Jumat, 03 Agustus 2012

Konslet (Paguyuban Pekerja Indonesia di Malaysia) Kembali ke Alam






SHAH ALAM – Untuk kesekian kalinya Organisasi Paguyuban yang tergabung dalam Konslet (Teman tapi mesra) mengadakan acara liburan bareng dalam rangka menyambut Hari Raya Tahun Baru Cina 2012, Senin (23/01/2012) tepat pada tahun naga kali juga beberapa anggota baru dari beberapa kawasan ikut serta dalam ajang ini yang kebetulan ketua panitia kali ini adalah Mas Trimbel sendiri.
Acara yang mengambil lokasi di Taman Botani Negara Shah Alam (TBNSA) atau lebih di kenal juga dengan Taman Pertanian Malaysia di bawah Kementrian Pertanian Dan Industri Asas Tani ini cukup berkesan bagi para anggota baru,selain berada di kawasan wisata yang di desain sebagai Hutan dan Taman kota, Taman ini juga menyediakan beberapa rumah adat Melayu yang dapat di sewakan bagi masyarakat umum, di antara beberapa rumah memakai nama daerah-daerah yang ada di kawasan semenanjung Malaysia, seperti halnya yang di pakai oleh Konslet kali ini adalah Rumah Melaka.
Acara yang di ikuti kurang lebih 50 Anggota Tetap dan Luar biasa ini berkonsep silaturahmi dan memantapan kembali susunan program yang di pimpin oleh ketua konslet Bayu, di rasakan oleh beberapa anggota mengalami beberapa kemajuan di beberapa bidang, di antaranya ialah akan di tetapkannya dalam waktu dekat mengenai AD/ART organisasi, pembuatan kembali kartu tanda anggota (KTA) serta beberapa program pelatihan dan kewirausahaan yang akan di jalankan dalam waktu dekat ini.
“ Di harapkan beberapa program ke depan konslet dapat menambah dan mengambil momentum yang besar ini agar supaya para anggota mendapatkan pengetahuan serta pengalaman yang lebih lagi di luar aktifitas mereka sebagai pekerja selama ini “ Ujar Bayu kepada komunite.
Selain mengadakan beberapa program, konslet juga berencana akan mengadakan pelatihan keterampilan bagi para wanita,yakni berupa pelatihan make-up,fashion, kerajinan tangan serta cinderamata yang kali ini akan bekerjasama dengan beberapa pelaku bisnis dari masyarakat tempatan.
Selain untuk para wanita, juga akan di adakan juga bagi para pria yang lebih mengarah pada pelatihan pembuatan sablon,pengadaan even konsert mendatangkan artis dari Indonesia,karaoke setiap minggu serta rencana yang paling terbaru ialah pembuatan koperasi bagi para anggota konslet sendiri.
Acara yang di kemas hangat oleh para panitia, tidak lupa menyelipkan beberapa hiburan berupa joget dangdut semalam suntuk dan menikmati sajian BBQ ayam bakar,ini juga membuat suasana di antara para anggota dapat saling berinterkasi satu sama lain.
“ Saya sendiri kurang lebih satu tahun bergabung dengan konslet,namun Alhamdulillah sejauh ini, rasa persaudaran serta solidaritas di antara teman sangat terasa sekali, hingga obat kangen kepada keluarga di rumah terobati dengan sendirinya “ Ungkap Ivory Oslo yang malam itu turut bagian dalam acara liburan konslet ini.
Acara yang di adakan mengambil waktu di sela-sela liburan tahun baru cina kali juga,tidak begitu membebankan para anggota,selain efektif juga tidaklah begitu jauh dari tempat berdomisilinya para pekerja indonesia di daerah Shah Alam, di samping berbiaya murah, juga dapat memberikan kesanrefresh bagi jiwa serta kembali ke Alam, itupun di barengi dengan mengunjungi sebuah wahana 4 musim yaitu tempat dimana di bukanya sebuah gedung bangunan di tengah-tengah kompleks Taman yang mengambil konsep pada bulan ini yaitu musim salju, yang membuat antusias anggota baru terutamanya ingin sekali merasakan suasana musim salju walaupun hanya buatan.
“ Rata-rata kami berasal dari kampung,sudah lama sekali kami tidak merasakan suasana bunyi jangkrik pada malam hari,apalagi begitu bangun ada burung-burung,daun-daun yang basah karna embun,serta hadirnya binatang primata seperti monyet membuat kami se akan berada di kampung halaman kami sendiri di Indonesia “ terang Hiro salah satu anggota senior dari konslet.
Acara yang di tutup dengan bermalam sehari di Taman Pertanian Malaysia ini cukup membuat aktifitas salah satu paguyuban pekerja Indonesia di Malaysia bervariatif,selain berupa kegiatan positif, juga dapat mempererat tali persaudaran sesama komunitas pekerja di tanah rantau,ini juga yang di harapkan ke depan, kumpulan-kumpulan paguyuban ini dapat saling mempersolid dan memperkuat kembali rasa persatuan dan kerjasama di antara mereka.
(TJ/KL)

Sunan Drajat Antara Bisnis & Sosial


KUALA LUMPUR – Bangunan tua nan usang di pojok sebuah kedai makanan warga Indonesia di daerah Chow-kit Kuala Lumpur ini, kini berganti menjadi berwarna hijau mencolok dan terlihat baru lagi setelah di cat, pinggirnya diisi oleh beberapa buah gerai makanan,toko baju serta beberapa gerai tenda bagi penikmat pijit tradisional, sebagian besar warga Indonesia yang berdomisili di KL ataupun yang sudah sering mondar-mandir di daerah chowkit untuk sekedar berbelanja ataupun jalan-jalan, sudah pasti mengenal nama kedai makan yang satu ini, apalagi kalo bukan Sunan Drajat, di ambil dari salah satu nama ulama tersohor pulau jawa yang tergabung dalam wali songo (Wali sembilan) ketika itu.
Rumah makan yang dulu ketika pertama berdiri bernama Harapan Jaya ini didirikan sekitar tahun 1980, pemiliknya adalah seorang perantau warga negara Indonesia yang berasal dari daerah Lamongan Jawa Timur, Bpk. H. Nasihin namanya, yang kini telahpun bermukim dan berdomisili tetap di daerah Lorong Sungai Mulia Gombak Selangor Malaysia,
Nama Harapan Jaya bertahan hanya dalam waktu 9 Tahun saja, sehingga pada tahun 1989 nama tersebut berganti menjadi Sunan Drajat, hingga kini perubahan nama turut juga berkembang menjadi beberapa buah jenis usaha yang di lakoni sendiri oleh H. Nasihin, di mulai dari Rumah Makan,Travel, Usaha pembuatan Home Industryseperti tempe,tahu,bakso serta beberapa usaha yang lain turut membuat gairah saling mendukung usaha satu dengan yang lainnya.
Mas Buyung Anak tertua dari H. Nasihin menerangkan bahwa Usaha yang di rintis oleh ayahnya memang berkonsep sederhana, ingin menjadi tempat berkumpul,bergurau serta melepas kerinduan sesama perantau di negeri orang,namun konsep sederhana malah menjadikan peluang bisnis yang menjanjikan di masa depan, hingga kini Sunan Drajat telah memiliki 5 buah Rumah Makan yang tersebar di semenanjung Malaysia, yang utama di daerah Chow-kit ini,kedua di daerah Kajang, ke tiga dan empat berada di daerah Pulau Pinang, (sekitar 3 jam 43 menit atau 331.0 Km dari Kuala Lumpur) dan yang terbaru kini ada di daerah Gombak.
Dari jumlah karyawan yang bekerja pun cukup terbilang Fantastis bagi pengusaha perantauan sekelas H. Nasihin,mobil serta beberapa van untuk operasionalpun tidak luput dari pantauan komunite,yakni sekitar 5-6 buah,baik pribadi maupun untuk berbisnis,jumlah karyawan yang bekerja saat ini juga kurang lebih dari 50 orang, baik yang bekerja di Rumah Makan, Travel ataupun Home Industry di kediamannya di Gombak.
Jenis makanan yang sediakan memang cukup bervariasi, ada bakso,pecel lele, ayam penyet,soto, rawon, sayur asem,mangut bandeng dan ikan pari,serta yang paling terkenal adalah sate kambingnya,selain menyajikan masakan Indonesia,suasana ke akraban di antara pengunjung dan pelayan cukup terbilang unik, sangat jarang di temui bahasa tempatan di gunakan, namun selalunya terdengar suara bahasa jawa berdialek Jawa timur, sehingga ketika salah seorang pengunjung yang ingin memesan Sate, serta merta akan terdengar suara teriakan dari dalam Rumah makan “ Sate Sepuluuuuh…makan atau Sate Sepuluuuh bungkuus”. Kebiasaaan? Tapi itulah ke-unikan Rumah makan yang satu ini.
Saat ini perkembangan Bisnis yang di jalankan H. Nasihin dengan Sunan Drajat-nya cukup mendatangkan omset yang besar bagi seorang pengusaha makanan, sebab beliau sendiri sangat pandai dalam melihat peluang yang ada di sekitarnya,tidak di jelaskan secara rinci tahun berapa beliau datang ke Malaysia, namun idenya membuat Rumah Makan hanyalah sebagai tempat berkumpul para pekerja Indonesia yang tersebar di negeri jiran ini,baik itu yang bekerja di sektor bangunan,rumah tangga, pelayanan serta beberapa sektor yang lainnya.
H. Nasihin dan Yayasan Sunan Drajat.
Selain itu juga Sunan Drajat mempunyai kegiatan sosial di luar bisnis yang di jalankan,yaitu ikut serta dalam pengelolan sebuah pesantren di kawasan Lamongan yang bernama Pesantren Sunan Drajat Putra dan putri, jumlah siswanya cukup terbilang banyak,tidak main-main mencapai angka 9000 orang, di mulai dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi bernama STAIR ( Sekolah Tinggi Agama Islam “Raden Qosim”) , Perkembangan santri dan siswanya sangat pesat. Dalam tempo tidak begitu lama, para penuntut ilmu di Pondok Pesantren ini berasal dari dalam maupun luar negeri.
Peran H. Nasihin sebagai putra daerah serta Ghirahnya terhadap ilmu pendidikan membuatnya ikut serta dalam membangun kembali semangat persatuan dan pendidikan khususnya di daerah asalnya, baik itu berupa bantuan financial maupun non materi yang cukup menjadi pengabdian dan sumbangsih yang bernilai bagi seorang putra daerah yang merantau dan sukses di negeri orang.
Sementara itu mengenai Yayasan Sunan Drajat sendiri, Prof.Dr. KH Abdul Ghofur, keturunan ke-7 Sunan Drajat yang merupakan sesepuh Pesantren Sunan Drajat mengatakan, STAIR yang didirikan dibawah Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat ini melewati peristiwa yang panjang sebelum berdirinya.
Menurut Abdul Ghofur Pesantren Sunan Drajat merupakan pesantren yang didirikan oleh salah satu anggota Walisongo ini ratusan tahun lalu. Setelah pesantren dilanda gempa yang meratakan bangunannya rata dengan tanah sekitar 500 tahun lalu, maka pada tahun 1975, anak cucunya sebagai keluarga besar Sunan Drajat bersama sesama Muslim menghidupkannya kembali Pondok Pesantren ini untuk membina umat Islam.
Untuk menggerakkan roda Pondok Pesantren Sunan Drajat ini, para pengurus melengkapinya dengan berbisnis. Bisnis yang dikelola oleh mereka kebanyakan bisnis besar, seperti pasar swalayan dan pabrik pupuk, yang telah mengekspor pupuknya ke luar negeri.
Upaya bisnis yang dilakukan para pengasuh Pondok Pesantren ini tidak lain untuk membiayai para santrinya yang hanya dipungut sedikit biaya. Sebagian besar biaya sekolah maupun kuliah serta biaya hidup sehari-hari para santri, yang semua itu ditanggung oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat ini.
Hasilnya? Sebuah pencapaian yang sangat membanggakan untuk di jadikan Success Stories bagi perantau Indonesia yang saat ini berada di mana saja,sebuah pepatah kacang lupa akan kulitnya agaknya jauh dari H.Nasihin,kesuksesan salah satu perantau di Malaysia yang kini dapat kita lihat dan rasakan bersama sebagai contoh dan semangat diri dalam meraih sebuah kesuksesan dalam berbisnis, semua itu hasil dari tangan dan ide cemerlang seorang H. Nasihin sang putra Lamongan.
(TJ/KL)

Nidji - Never too late


silent sound broke my heart
a doze of pain will start your brain
in one and two three second has passed
when i'm with you i will never be sad

busy sound blows my mind
heart beat central in this modern town
in one and two three second has passed
when i'm with you i will never be sad

reff :
sleep in the deep of my heart
cryin' for love to depart
don't give up
keep tryin'
it's never too late
it's never too late

in one and two
traffic has passed
when i'm with you
i will never be sad

back to reff

it's never too late
it's never too late

Rabu, 25 Maret 2009

Sekolah Itu Candu Sob...

Buat apa sekolah? Apakah sekolah hanya untuk mengisi kekosongan waktu di rumah? Atau barang kali tempat nongkrongnya anak muda zaman sekarang? Atau pun bahkan nantinya hanya untuk menghabiskan duit orang tua belaka? Peratanyaan subyektif yang mungkin sebagian orang pastilah akan mengerutkan dahi mereka masing-masing ketika mereka selalu bertanya-tanya, akan keberadaan dan fungsi dasar asli sekolah itu sendiri, sebenarnya apa sih yang diinginkan sekolah itu? Apakah dengan adanya sekolah kita dapat mengukur kemampuan dan menjamin masa depan kita? Apakah sekolah itu candu? Mari kita mengkaji ulang bersama!

Sekolah berasal dari bahasa aslinya yakni, skhole, scola, scolae, atau, schola (latin) yang bermakna “waktu senggang” atau “waktu luang” yang apabila kalau kita artikan dalam bahasa Indonesia saat ini berarti “sekolah”. Sekolah yang menurut salah satu pakar psikologi pendidikan, Benjamin Bloom, yakni sekolah berarti suatu lembaga pendidikan yang menggarap tiga wilayah kepribadian manusia yang sering disebut “taksonomi pendidikan’’ Membentuk watak dan sikap (effective domain), mengembangkan pengetahuan (cognitive domain), serta melatih keterampilan (psychomotoric atau conative domain).

sekolah sendiri berfungsi sebagai media pembentukkan generasi muda yang siap tahan banting di abad ini, lalu cobalah tengok dengan tingkat kualitatif pendidikan sekolah Indonesia, bagaimana ketika ratapan anak bangsa yang sudah sangat muak dengan pendidikan yang tek relevan lagi diaplikasikan, apakah sekolah kita hanya berfungsi mengisi hari-hari “menganggur” kita? Apakah pendidikan nasional saat ini tidak mempunyai tujuan progresif? Namun bagaimanapun juga, pada akhirnya kita juga menganggap sekolah adalah landasan krusial kita untuk mengadu nasib dalam menjalani birokrasi negara ini.

Lalu yang menjadi pertanyaan sekarang, peran apakah yang dapat diandalkan oleh sekolah yang menjadi suatu kontribusi signifikan bagi kita sendiri? Lebih-lebih untuk negara ini tentunya, sudahkah diri kita menganggap mampu untuk mengubah keadaan sekarang ini. Sebut saja selama 18 tahun kita bersekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan duduk di bangku kuliah, masa yang relatif panjang dan menjemukan, jika sekedar mengisinya dengan duduk, mencatat, tidur, ataupun sesekali bercanda dengan teman, dan yang lebih penting mendengarkan guru yang saban hari ceramah di depan kelas, singkatnya, lewat sekolah seseorang dapat meraih jabatan atau pun cemoohan, ringkasnya juga, sekolah mampu mencetak para pejabat tapi juga penjahat.

Lalu apakah yang dapat kita petik hasil dari sekolah selama ini? Lebih-lebih saat ini muncul mekanisme baru dari pemerintah dalam KEPMEN pendidikan nasional NO 017/U 2003 tanggal 7 Februari 2003 pasal 10 ayat 4 yang menyatakan standar prosedur pelaksanaan ujian nasional dan pasal 10 ayat 3 tentang adanya ujian ulangan sebagai satu kesatuan rangkaian dari ujian akhir nasional yang tujuannya:

1.Memberikan kesempatan pada sisiwa yang tidak lulus untuk memperoleh surat tanda kelulusan (STK) dengan predikat lulus.
2. Memberikan kesempatan pada siswa yang telah lulus dan ingin memperbaiki predikat prestasinya untuk keperluan khusus.

Saya kira semua statemen pemerintah yang tersurat dalam SK (Surat Keputusan), di atas adalah “mungkin” niat yang disiratkan oleh petinggi-petinggi negara ini adalah tak lain adalah menguji, seberapa jauhkah kemampuan anak didiknya selama mengikuti orientasi kegiatan “sekolah”. Namun, coba bayangkan, apakah dengan adanya mekanisme baru di atas, bisa menjamin lulusan-lulusan siswa yang berkualitas dan berbobot yang mampu mengambil alih tongkat estafet bangsa ini, coba bayangkan lagi ketika beberapa musibah yang kerap sekali mengancam kestabilitasan negara, bagaimana perjuangan bangsa kita yang jatuh bangun, ketika pada awal bulan Juli tahun 1997, Indonesia terkena imbas krisis moneter yang menjadi awal kehancuran beberapa sektor pembangunan, yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi kian menurun akibat deregulasi yang memacu pertumbuhan berbagai sejumlah bank.

Pemerintah sendiri terpaksa melikuidasi 16 bank yang dianggap tidak sehat, belum lagi dengan persoalan dalam negeri, mulai dari kasus KKN, divestasi sejumlah aset negara milik BUMN, pemberontakan di sana-sini, tindakan kriminalitas yang marak, serta yang terpenting lagi yakni sampai “dekadensi moral” para pelajarnya, mengingat maraknya westernisasi di kalangan remaja yang amat vital sekali dengan keselamatan dan dapat mengancam stabilitas bangsa, sehingga masih banyak lagi kasus yang lainnya yang dapat kita ambil kesimpulan bahwa, “bangsa ini sudah tidak kondusif lagi bagi rakyatnya!”


Bagaimana peran serta sekolah sebagai lembaga “penyelamat” dalam mengatasi hal seperti ini? Bukannya malah terus membebankan para siswa untuk saling beradu nasib satu sama lain demi mencapai “selembar” kertas tanda kelulusan dengan target nilai yang ditentukan, yang tak sedikit pula bisa dimanipulasikan oleh oknum-oknum tertentu, padahal tujuan suatu pendidikan bukanlah untuk mencari nilai semata, namun fungsi pendidikan adalah mewujudkan manusia madani yang berkualitas dan bermutu yang dapat berguna bagi masyarakatnya, di samping nilai sendiri sebagai barometer ukuran kemampuan yang diterima oleh para peserta didik dalam penyelengaraan, sehingga di sini apakah kita hanya mengejar nilai dan pengakuan belaka? Bagaimana dengan nasib siswa yang terbilang tidak “dapat” menerima STK? Apakah mereka akan menganggur di setiap sudut kota di sana? Dengan ratapan iming-iming. Tanpa menyadari arti asli belajar dan sekolah itu sendiri.

Belajar? Apa sih tujuan atau misi dan visi belajar itu? Apakah belajar itu perlu bagi kita? Belajar adalah suatu kegiatan untuk mengambil suatu ilmu yang dapat diaplikasikan dengan tujuan bermanfaat untuk orang lain, bagaimana dengan belajar dalam arti luas? Bukanlah hanya dalam bentuk formalitas yang saat ini diwujudkan dalam bentuk sekolah, konteksnya, belajar itu dapat saja berbentuk belajar mengendarai mobil, belajar menyulam, belajar memasak, belajar bermain, bahkan anak balita pun umur 2-3 tahun sudah mengenal arti belajar dengan cara belajar berdiri dan berjalan, itulah hakekat dasar belajar, jadi dapat menjadi suatu kegunanaan yang mutlak bagi si pembelajar.

Seseorang Albert Einstein yang dianggap bodoh di kelas, ataupun Thomas Alpha Edison yang bahasanya tidak bagus, dan rata-rata dari mereka tidak terlalu lama mengenyam pendidikan formal sekolah, bahkan mereka memilih untuk sekolah di rumah saja dengan arahan pendidikan seorang ibu dengan bermodalkan kemampuan otodidak semata, namun mereka mampu menjadi center panutan setiap ilmuwan di dunia.

Karena menurut Tetsuya Takeda, dunia ini memang penuh warna, dengan bakat yang tentu berbeda-beda, karena Tuhan menciptakan kita untuk selalu patuh padanya, seperti makna pepatah yang mengatkan iman tanpa ilmu buta, ilmu dan iman tanpa amal adalah hampa, yang kadang kala kita merenung, itulah sketsa kecil arti dari makna pendidikan itu sendiri, bagaimana mungkin kita dapat mengubah keadaan kita, jikalau pendidikan kilta akan terus menerus seperti ini, seorang siswa tanpa adanya didikan maupun stimulan yang baik pastilah tatanan bentuk pendidikan tak akan terwujud, sehingga kini saatnya sekolah harus urgen dalam menyikapinya, pemerintah hendaknya bersikap eksplisit dalam memberikan “surat keputusan” bukannya malah membuat siswa akan bertambah bingung mekanisme yang tak jelas dan tak memikirkan dampaknya terhadap jati diri generasi muda.


Akhirnya belajar adalah sesuatu yang amat perlu, namun sekolah akan menjadi candu ketika sistem kurikulum pendidikan akan seperti ini terus-menerus, pendidikan yang amat monoton! Sehingga oportunitas mere-form pendidikan sudah sangat jelas di depan mata, dengan mengambil alih dan mengandalkan perubahan yang seharusnya sinkron di semua sisi. Kita berharap pendidikan kita dapat merubah bangsa ini dari segala macam penyakit komplikasi yang melanda, itu juga tak lepas dari peran serta di segala lini, mulai dari komponen pemerintah sampai dengan rakyat bawah, kita tentunya berharap segala sesuatu dapat berjalan sesuai dengan keinginan kita bersama, jadi belajar itu memang perlu, namun sekolah itu candu, buktikan saja sendiri…!!! Wallahua’lam bisshawab

(Tulisan Ababil ane waktu kelas 2 SMU Tahun 2002 ketika menjadi Pimpinan Umum Redaksi Majalah Sekolah KARNISA 2001-2002)